Mula-Mula Menulis Blog

Written by

·

Agak berat sebenarnya untuk menulis topik ini. Karena menurutku yang bisa menulis topik ini adalah orang yang sudah berhasil membuat buku dan hasil karya ilmiah yang sudah dipublikasikan. Namun, berhubung beberapa temanku sungguh-sungguh meminta, baiklah dengan segala kerendahan hati, inilah tulisanku.

Apa yang mesti kita tulis di blog?

Koleksi Buku

Menulis itu mesti jujur, apa adanya (original), dan tidak menyakiti orang lain. Bagaimana cara mengeluarkan ide?

Pembaca harus dan kudu banyak membaca supaya menjadi pembaca.

Kalau jaman dulu membaca identik dengan buku, namun sekarang media social bisa jadi sumber bacaan (misal: twitter dan facebook). Dengan menjadi pembaca, kita memiliki beragam kosakata yang bisa keluar saat kita menulis. Pikiran kita sebenarnya sebuah lemari. Kalau kita pakai menyimpan pakaian, jadilah lemari pakaian. Kalau menyimpan sepatu, jadilah lemari sepatu. Kalau kita perbanyak melihat gambar maka lemari kita menjadi lemari gambar. Jadi bagaimana cara memiliki lemari kosakata? Marilah menjadi pembaca.

Kita mulai dengan memetakan sebenarnya arah tulisan mau ke mana?

Langkah pertama, sebaiknya yang sesuai dengan hobi dan kesukaan kita. Jangan mengingini milik orang lain, misalnya dia menulis tentang sepeda kemudian kita ikut-ikutan menulis tentang sepeda, padahal naik sepeda saja tidak bisa. Jadi kalau pembaca memiliki kesukaan memasak, menggambar, memotret, membaca buku sejarah, mengamati perilaku orang atau pun melamun maka sebaiknya menuliskan tentang hal itu.

Kalau sudah ketemu topik yang dipilih, segera mulai membaca buku-buku atau media sosial yang memuat informasi tentang topik tersebut. Sebagai contoh topik tentang masakan. Sebaiknya tulisan tidak berupa resep saja tetapi pembaca bisa menyisipkan informasi mengapa hampir semua masakan di Jawa Tengah memakai pasangan lengkuas dan daun salam baik pada masakan santan berkuah atau pun masakan oseng. Juga informasi sejarah mengapa ada 16 bumbu yang digunakan untuk memasak saus pada sate padang (makanan dari Sumatera Barat). Itu menarik minat orang membuka blog pembaca.

2020_sayur

Topik yang menjadi kesukaan biasanya lebih mudah untuk dituliskan karena seperti kata Marie Kondo pilih barang yang membuat bahagia untuk disimpan. Nah, pembaca silahkan memilih mana topik yang membahagiakan dalam perjalanan hidup kita. Sebagai contoh 3 pilihan topikku yaitu, traveling (jalan-jalan), buku, dan pengalaman hidup.

Langkah kedua adalah membuka microsoft word, kemudian tuliskan semua yang menjadi pemikiranmu. Apa pun yang terlintas tuliskan saja. Namun jangan lupa tetap fokus pada topik yang ditulis.

Oiya, tidak perlu memikirkan susunan kalimatnya. Tuangkan saja semua karena ini masih proses mengumpulkan tulisan. Sebagai gambaran, aku mulai mengumpulkan tulisan pada bulan September 2014 dan baru mulai berani mengunggahnya ke dalam blog tanggal 25 Juli 2015. Hampir 1 tahun. Hehehe… Jadi, jangan menunda untuk menulis.

Aku tidak menyarankan menulis langsung di media blog (misal: wordpress, blogger, tumblr, weebly) karena apa yang sudah tertulis di media online biasanya tetap akan ter-record meskipun kita sudah menghapusnya. Jadi sebelum diunggah ke blog, sebaiknya matangkan terlebih dahulu di microsoft word.

Langkah ketiga adalah pedoman yang kuterapkan sebelum menggugah ke blog yaitu, tidak melukai perasaan pembaca dan mengunggah foto hasil karya sendiri, asli tanpa mengedit. Mengedit foto itu seperti membohongi pembaca, apalagi sampai mengubah warna asli dari foto alam. Apa yang tercetak di foto ya memang asli begitu. Biarkan pembaca melihat dengan jujur.

2020_Sate
Sate Klathak Pak Pong, Bantul

Nah sekarang pedoman mengenai tidak melukai perasaan pembaca berhubungan dengan pertanyaan ini: Apa manfaat yang diperoleh pembaca saat berkunjung ke blogku? Berhubung aku adalah alumni Jurusan Komunikasi 😊 perkenankan aku berbagi sedikit Teori Komunikasi Dasar ya. Harold D Lasswell (1902 – 1978) menggambarkan tindakan komunikasi untuk menjawab lima hal sebagai berikut,

  1. Who (siapa) – Saya
  2. Say whats (pesan) – Tulisan
  3. In which channel (melalui media apa) – Blog
  4. To whom (kepada siapa) – Pembaca blogku
  5. With what effect (pengaruh atau akibat) – Mendapatkan kelegaan.

Bagian nomor 5 inilah yang menarik karena efek dari sebuah tulisan bisa mempengaruhi psikologi pembaca. Aku menulis with what effect – mendapat kelegaan maksudnya adalah pembaca tidak perlu khawatir setelah membaca blogku menjadi frustasi, jengkel dan marah karena aku memastikan isi tulisanku mengandung unsur positif.

Aku pernah menulis, “Kamu adalah sejauh impianmu.” Jadi yang aku lakukan adalah bermimpi yang jauh… Semoga blogku bisa membawaku keliling semesta. Amin.

Yuk… kita mulai  menulis.

2020_Baca

 

3 responses to “Mula-Mula Menulis Blog”

  1. Meryana Avatar
    Meryana

    San…. Keren…. Gak salah aku mengenalmu walau dari anak kita yaa….🥰🌻🙏

    Liked by 1 person

    1. Maria Santi Mawanti Avatar

      ☺️🌼 Thanks in million Mami Mery. Penyemangat di pagi ini. 🙏🏻🤗

      Like

Leave a comment