Mengenal anak sendiri itu membutuhkan sebuah proses. Sebuah proses seumur hidup kita sebagai orang tua. Tidak bisa main asal ambil kesimpulan cepat. Apalagi menyuruh anak seperti kita. Anak kita adalah perpaduan antara gen aku dan suami ditambah gen eyang-eyang dan saudara suami dan saudaraku. Kok ribet ya bahasanya?
Intinya adalah anakku adalah perpaduan gen.
Aku senang membaca. Sejak kecil aku suka main ke perpustakaan. Buku yang aku suka rata-rata buku petualangan seperti Lima Sekawan, Stop, Trio Detektif dan Malory Tower. Tak ketinggalan serial Jepang seperti Candy-Candy, Mari Chan, dan Pop Corn. Bahkan saking gemarnya membaca, sewa buku berbayar pun aku jabani. Naik sepeda panas-panas tidak masalah. Jadi … ketika anakku bilang membaca itu adalah pekerjaan yang menyiksa, aku heran dan protes. Inilah salah satu pemicu salah paham kami.
Aku mulai mengomunikasikan kenapa kami berdua terlalu sering salah paham. Hasilnya adalah dia amat menyukai game seperti aku amat suka membaca. Kami mirip hanya beda jenis hobi.

Sejak kecil aku sudah membuat rencana, kalau punya uang mau membeli apa. Salah satunya adalah aku rajin menabung untuk membeli buku. Sedangkan anakku, begitu dia mendapat uang, rencana dia adalah menabung untuk perlengkapan game. Pertama, dia menabung untuk membeli laptop (detail proses dia membeli laptop ada di tulisan selanjutnya) supaya bisa bermain game dan sekarang berguna untuk sekolah online. Kedua, dia menabung untuk bisa membayar sewa VPN selama 2 tahun. Ketiga, dia berusaha keras mendapat nilai di atas 80 supaya dapat membeli robux.
Saat aku sedang menulis draf untuk blogku. Anakku datang sambil senyum-senyum dia menyuruhku pencet Alt dan F4 di keyboard secara bersamaan. Dengan polosnya, aku manut. AK*****… aku teriak kencang menyebut namanya … Tulisanku Hilang!
Dia tertawa terbahak-bahak.
A: Mama ini ga tahu to kalau Alt F4 artinya “closed “?
M: Ga tau. Kamu tegaaa… Mama ini gaptek.
A: Katanya suka membaca tapi kok ga ngerti?
M: Kan yang dibaca mama bukan dunia teknologi.
…. Pembaca sudah bisa menebak kelanjutannya kan?


Leave a comment