Penghakiman di dalam KONKlaf

Written by

·

Setelah bertahun-tahun malas menonton di bioskop karena sudah berlangganan aplikasi yang memuat serial film dan televisi, akhirnya aku masuk gedung bioskop demi film ini. Sebuah film mengenai proses pemilihan paus. Perlu aku garis bawahi dulu, sebuah film adalah interpretasi sutradara dan produser. Film bukan kebenaran yang mutlak. 

Ambillah garis besar yang dapat membawa perubahan yang baik dalam kehidupan pribadi dan sosial kita. Puji Tuhan kalau berdampak pada perubahan perilaku diri menjadi lebih bijaksana. 

Film ini diawali dengan adegan paus yang sedang menjabat meninggal dunia secara mendadak sehingga tahta Vatikan mengalami kekosongan. Pihak Vatikan segera mengadakan pemilihan paus baru untuk menduduki tahta tersebut dan memimpin umat Katolik seluruh dunia. 

Menurut  https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Konklaf pengertian konklaf adalah sidang para kardinal yang diadakan untuk memilih paus baru. Dengan cekatan dekan yang bertindak sebagai penyelenggara bersiap untuk menerima kedatangan seluruh kardinal yang merupakan perwakilan dari negara di dunia. Dekan Vatikan ini dijabat oleh Thomas Lawrence yaitu kardinal perwakilan dari Inggris Raya. Sosok inilah tokoh utama dari keseluruhan film. Proses pemilihan paus berlangsung dengan cara pemungutan suara. Seorang kardinal memerlukan minimal 72 suara untuk memenangkan pemilihan ini. Para kardinal diasingkan dari dunia luar. Mereka tidak diperkenankan mengakses informasi dari luar supaya tidak mempengaruhi pilihan. 

https://id.wikipedia.org/wiki/Conclave_%28film%29

Dalam pemilihan ini ada 4 kandidat utama yang memimpin perolehan suara yaitu, Aldo Bellini kardinal dari Amerika Serikat yang dikenal dengan pemikiran progresifnya (progresif dalam kbbi berarti mengarah pada kemajuan, aku artikan sebagai gereja beradaptasi dengan perubahan ilmu pengetahuan dan perubahan ekonomi yang terjadi) 

Joshua Adeyemi perwakilan dari Nigeria dengan pemikiran sosial konservatif;  menurut kbbi berarti mempertahankan tradisi dan stabilitas sosial dengan melestarikan pranata yang sudah ada dan menentang perubahan radikal. 

Joseph Trembley perwakilan dari Canada dengan pemikiran moderate; menurut kbbi adalah kecenderungan ke arah jalan tengah (tidak ke kanan dan tidak ke kiri)

Goffredo Tedesco perwakilan dari Italia dengan pemikiran tradisionalime; menurut kbbi adalah pemikiran yang mengutamakan tradisi dan adat istiadat yang diwariskan sebelumnya. 

Film ini menggambarkan bahwa politik, rencana dan kesepakatan jahat terjadi dalam lingkungan yang seharusnya mengemban tugas suci menggembalakan para umat. Konspirasi bersama untuk mememenangkan ambisi pribadi dengan cara menjatuhkan lawan. Kedagingan masih melekat. Para kardinal adalah manusia. Sama denganku yang masih memiliki sifat iri, dendam dan amarah. Ini adalah self reminder untukku. Kalau sudah berkomitmen terhadap tugas yang diemban, berusahalah menaati dan fokus pada tugas.

Jangan memilih bersikap munafik karena ujung kemunafikan adalah kesedihan. 

Thomas Lawrence mengingatkanku pada sifat ini. Dia bilang Tidak! Tidak! Tidak memiliki ambisi menjadi paus, namun apa yang dia lakukan? Sibuk kesana kemari mengatur strategi, kardinal mana yang layak untuk menjadi Paus. Dia bukan Tuhan yang memiliki hak menghakimi umatNya. Lawrence sibuk mengatur suara untuk memenangkan kardinal yang menjadi pilihannya. Puncaknya adalah dia menuliskan namanya dalam lembar kertas konklaf. 

Refleksi untukku

Sebagai manusia, sebaiknya aku tidak berlebihan mengatur kehidupan orang lain atau memonopoli sebuah tatanan yang akhirnya malah menimbulkan dosa. Mengatur itu jaraknya sangat tipis dengan keangkuhan karena merasa bahwa diriku lebih baik dari pada orang lain. Aku ini orang berdosa. Hendaklah selalu berdoa setiap detik setiap waktu supaya Roh Kudus membimbing langkahku dalam setiap keputusan kehidupan. Semua yang terjadi dalam hidup adalah perkenananNya. TuhanYesus tidak pernah meninggalkan aku. Aku sendiri yang suka takabur mencari jalanku sendiri. Ampunilah dan kasihanilah aku ya, Tuhan. 

Tulisan ini untuk mengenang keteladanan Paus Fransiskus dengan kerendahan hatinya.

Sampai bertemu lagi Paus… beristirahatlah dalam kedamaian abadi di surga bersama Tuhan Yesus.

21 April 2025 Paus Fransiskus wafat

dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore

Farewell….

Leave a comment