Seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Provinsi Banten. Aku sangat menyukai jalan-jalan kemana saja seperti ke gunung, pantai, kota, dan desa. Lebih tertarik lagi jika belum pernah ke tempat itu. Namun tetap saja, sampai sekarang selalu merindukan Yogyakarta sebagai tempat pelarian untuk melepas penat.
Aku membutuhkan waktu lama untuk berani menulis. Karena bagiku, menulis adalah tentang ingatan. Mengingat semua hal yang pernah aku alami. Aku ingin menceritakan kepada pembaca tentang hal yang aku lihat, rasakan dan perubahan pada diriku. Siapa tahu, ceritaku ini bisa memberikan inspirasi bagi pembaca.
Seperti puisi di bawah ini yang memberikan inspirasi bagiku untuk berani belajar menulis.
Puisi berjudul Lupa dari buku Kumpulan Puisi “Telepon Genggam” – karya Joko Pinurbo
Hadiah terindah yang kudapat dari buku ialah ingatan
Pekerjaan yang paling mudah dilakukan adalah lupa. Tidak butuh kecerdasan. Tidak perlu pendidikan, hanya perlu sedikit berpikir. Itulah sebabnya, banyak orang tidak suka kalender, jam, dan tulisan. Menghambat lupa. Padahal lupa itu enak. Membebaskan. Sementara.
Musuh utama lupa ialah kapan.
Teman terbaik lupa ialah kapan-kapan.
Kapan dan kapan-kapan ternyata sering kompak juga.
Selamat membaca ceritaku π Semoga bisa meninggalkan ingatan yang indah.

Leave a comment