Investasi Memori Bernama Traveling

Written by

Β·

DSC_0467
Rumah di jalan menuju Lake District, Inggris

β€œKamu Ibu Rumah Tangga, tidak memiliki penghasilan tapi kok bisa traveling? Enak ya kerja di PMA, uang pesangonnya ga habis-habis buat jalan-jalan. Kamu beruntung, suamimu mau kasih uang buat jalan-jalan.” Ehemmm… kata-kata tidak punya penghasilan itu seperti merendahkan seseorang, menurutku. Namun, setelah aku pikir kembali, itu logis sih karena penghasilan yang dimaksud adalah uang. Kemudian, bisa traveling dapat uang dari mana? Itu adalah rangkaian pertanyaan dari teman-temanku.

Pembaca, aku memang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga. Kenapa bisa punya uang buat traveling? Karena aku memilih mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri, tanpa bantuan assistant rumah tangga. Uang yang setiap bulan dialokasikan untuk membayar ART, aku tabung selama setahun kemudian aku ambil untuk membayar biaya traveling. Capek dong kalau ga punya ART. Yup, betul sekali. Badan mudah lelah, capek, mudah kena flu dan jam 7 malam biasanya sudah pengen tidur. Namun, membayangkan sebuah tuaian di depan yang akan aku panen tentu saja menjadi sebuah semangat tersendiri. Ingat pesan Dalai Lama, setahun sekali pergilah ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi dan rasakan atmosfirnya. Aku punya mimpi jadi wajar kan kalau aku berusaha mewujudkannya.

Selain menabung dengan alokasi uang ART, aku juga mengikuti Arisan PKK yang diadakan setiap bulan di tempat aku tinggal. Setoran iuran setiap bulan bisa menjadi tabungan meskipun tanpa bunga. Sekalinya dapat arisan, uang itu bisa langsung ditabung untuk disatukan dengan tabungan ART yang aku simpan dalam bentuk Reksa Dana. Jangan terlalu ruwet berpikir berapa bunga yang akan didapat karena bagiku yang penting jumlah uang tidak berkurang.

β€œTraveling itu mahal. Belum lagi ketemu orang asing atau orang baru yang aneh-aneh. Belum lagi ntar makannya bagaimana? Belum lagi disana naik apa buat keliling kota? Belum lagi bagaimana kalau ketemu perampok di jalan?” Β Boleh kok khawatir. Namun, kalau terlalu banyak kekhawatiran membuat kita menjadi menjadi jalan di tempat. Menjadikan kita ragu saat akan melangkah ke depan. Percaya bahwa Tuhan itu ada dan menolong kita. Asal kita tidak boleh sombong dan takabur namun tetap waspada. Hehehe…..

Traveling itu sebenarnya adalah bentuk kenekatan dan keikhlasan hati. Kenapa aku bilang begitu? Biasanya orang memilih mengalokasikan dananya menjadi suatu bentuk investasi, misalnya properti, emas, saham, tabungan dan lain-lain. Namun aku malah membeli tiket pesawat, biaya hotel atau biaya makan di suatu daerah. Bagi sebagian orang akan mengatakan, ih..sayang sekali uang dibuang-buang. Halooooo…. Ini tidak dibuang ya, pembaca. Ini ada dan akan selalu ada dalam pikiran. Akan selalu ada dalam memoriku. Aku simpan dengan baik, dan menjadi investasi memori bahwa aku adalah sejauh mimpiku. Maka aku berani bermimpi yang jauh!

Ada tulisan menarik dari Buku The Alchemist karya Paulo Coelho,Β “People are afraid to pursue their most important dreams because they feel that they don’t deserve them, or that they’ll be unable to achieve them.” Pembaca harus berani bermimpi.Β Berkelana… Ber-traveling… Berjalan-jalan itu bisa membuat orang menjadi fresh/segar batin dan pikirannya. Ada banyak ucapan syukur yang bisa diucapkan dalam setiap perjalanan. Terima kasih Tuhan atas keindahan ciptaanMu ini. Terima kasih Tuhan atas kesempatan yang diberikan. Dan yang utama terima kasih Tuhan atas keselamatan selama perjalanan.

Berkelanalah… maka kamu akan mengetahui isi dunia ini dan menjadikanmu lebih bijaksana dalam mengambil keputusan hidup.

Lebih berani saat keadaan memintamu melepas rumah impianmu, mobil impianmu, bahkan pekerjaan impianmu. Hidup itu pilihan. Dan banyak jalan kehidupan membentang dihadapan kita untuk kita pilih. Selamat Ber-traveling pembaca yang baik. Semangat ya karena ada banyak tempat di dunia ini untuk dijelajahi.

 

note: Saat tulisan ini dibuat, penulis tidak sedang menggunakan jasa ART. Kalau ke depannya, hanya Tuhan yang tahu πŸ™‚Β 

DSC_0846
Kinderdijk, Belanda
DSC_1033
Ghent, Belgia
DSC_0135
Bruges, Belgia
DSC_0181
Amsterdam, Belanda

10 responses to “Investasi Memori Bernama Traveling”

  1. Anna Liwun Avatar

    Hallo,

    Saya suka dengan artikelnya. Ini pendapat saya soal traveling https://liwunfamily.com/2014/07/11/7-alasan-mengapa-saya-suka-travelling/
    Semoga bisa berbagi 😁

    Salam,
    Anna

    Like

    1. Maria Santi Mawanti Avatar

      Halo Mbak Anna,
      Terima kasih untuk komentarnya.
      Senang bisa berkenalan dengan Mbak Anna πŸ™‚

      Liked by 1 person

  2. sari Avatar
    sari

    hahahHHjahjjjJjhahahahah….omongan temen mah ga usah dipikirin mbak…tulisannya bagus btw…

    Liked by 1 person

    1. Maria Santi Mawanti Avatar

      Hahaha… siap πŸ‘ŒπŸ»
      Makasih ya untuk semangatnya πŸ˜ŠπŸ™πŸ»

      Like

  3. Dyah Avatar
    Dyah

    Kereen euy… inspirasi banget

    Like

    1. Maria Santi Mawanti Avatar

      πŸŒ»πŸ˜ƒπŸ™πŸ»matur nuwun Mbak Dyah

      Like

  4. Wen Avatar
    Wen

    Santi… its al true ! Agree

    Like

    1. Maria Santi Mawanti Avatar

      Thank you very much, Wen! πŸ˜ƒπŸŒ»πŸŒΉ

      Liked by 1 person

  5. Cerita Kehidupanku – Bukalah Jendela dan Lihatlah Keindahannya Avatar

    […] Investasi Memori itu Bernama Traveling […]

    Like

Leave a reply to Wen Cancel reply