Tidak mudah sekolah di Y karena masing-masing anak dituntut untuk bisa membaca dan menulis secara lancar. Belum lagi pertandingan atau perlombaan yang rutin dilakukan setiap tahun. Bersaing untuk menjadi anak-anak terbaik memang cocok di sekolah Y ini. Aku sebagai orangtua, cukup tertatih-tatih mengikutinya. Apa yang menjadi ambisi orangtua tercermin dalam diri anaknya. Karena aku pun demikian. Aku tidak munafik, aku punya ambisi sendiri untuk masa depan anakku. Salah satunya, dia mesti mengerti tujuannya belajar untuk apa. Kalau sekarang yang terpikir olehnya supaya bisa mendapat hadiah Nobel senilai 5 milyar rupiah untuk bisa membeli mobil sport ya …baiklah…aku akan mendukungmu. Itulah sebabnya, aku tidak terlalu pusing saat anakku tidak mendapat piala dalam perlombaan yang diadakan sekolahnya. Karena mengumpulkan piala memang bukan tujuan hidupnya saat ini.

Akhirnya, setelah bersekolah selama empat tahun disini (mulai dari TK A), barulah mendapat kelas yang sungguh luar biasa yaitu Kelas 2D. Kelas ini menunjukkan  kekompakan para orangtuanya. Meskipun tidak dapat dipungkiri mereka berasal dari berbagai macam kelompok eksklusif yang memang sudah terbentuk sejak di bangku Kelompok Bermain/Taman Kanak-Kanak. Namun, saat berada di kelas 2D mereka bisa bersatu padu menciptakan kerukunan dan kebersamaan di kelas (serasa mengamalkan sila dari Pancasila). Pengalaman menarik dimulai dari acara Family Gathering di sekolah Y dimana hampir semua mama-mama Kelas 2D ikut dalam pertunjukkan flashmob. Saking percaya dirinya, kami yakin kami bisa memenangkan perlombaan tersebut. Dan… saat diumumkan pemenangnya… eng ing eng kami kalah! Hahahahha… GONDOK!!! Namun, aku pribadi merasa sudah menjadi pemenang karena kelas kami pesertanya terbanyak daripada kelas lain. Kekompakkan ini bagiku sudah memenangkan pertandingan jauh sebelum pertandingan itu dimulai.

Pada akhir tahun pelajaran, sekolah Y mengadakan perlombaan lainnya. Kali ini perlombaan entrepreneur. Setiap kelas berisi enam kelompok yang masing-masing kelompok berisi sekitar 6 anak. Enam kelompok berlomba untuk mendapatkan piala juara 1 sampai Harapan 3. Dewan juri adalah semua orangtua murid di kelas masing-masing. Apa yang terjadi?? Kelas 2D semua kelompok meraih juara 1. Kenapa bisa begitu? Spontan saja, para orang tua murid memberikan nilai tertinggi pada semua kelompok. Karena bagi kami, bukan masalah siapa menang siapa kalah melainkan semua anak adalah pemenang. Anak-anak sudah tampil penuh percaya diri presentasi di depan orangtua murid dan itu adalah kemenangan sendiri untuk anak-anak.

Rasa gondok saat tidak berhasil memenangkan perlombaan antar kelas di Family Gathering seolah terbayar lunas saat mengetahui semua anak kelas 2D adalah pemenang dari lomba entrepeneur. Selamat anak-anak Kelas 2D. Terima kasih sudah memberikan pelajaran berharga untukku. Aku doakan semua anak bisa bertumbuh penuh percaya diri untuk meraih imipian yang baik di masa mendatang.

Note: Kenapa tidak ada foto anak-anak di blogku ini? Karena untuk bisa memposting anak oranglain, kita mesti mendapatkan ijin dari orangtua mereka. Juga belum tentu orang tuanya setuju foto anaknya dishare di halaman blog ini, kan? 🙂