Audy dan Koantas Bima 102

Sekitar tahun 2003, aku melihat video klip Audy di lagu Arti Hadirmu. Salah satu adegan di video klip itu adalah mimpiku. Pada waktu awal merantau di Jakarta, setelah sempat masuk asrama, aku dan beberapa teman memutuskan untuk kost sekamar berdua di sebuah gang di daerah Petamburan (hem… Petamburan lo).

Kami suka keluyuran dengan berbagai macam bis mulai dari jenis metromini, kopaja, mayasari, sampai koantas bima yang mengantarkan ke penjuru Jakarta. Koantas Bima 102 jurusan Tanah Abang – Ciputat adalah salah satu nightmare bagi para penumpang bis termasuk aku. Kok ya kebetulan jurusan ini adalah bis yang membawa kami ke Jakarta Selatan. Meliuk-liuk di dalam koantas bima diiringi copet yang siap menerkam penumpang yang tidak waspada ditambah perilaku beberapa sopir yang terkenal ugal-ugalan adalah ciri khasnya. Berpegangan kencang, kondisi waspada dan muka galak adalah kunci naik koantas bima. Pengalamanku pribadi sih, hehe…

Hari itu sepulang kerja, aku dan teman sekamarku naik koantas bima untuk berolah raga di Gelora Bung Karno (GBK). Entah kenapa, malam itu kami terpana dengan pemandangan gedung-gedung tinggi menjulang di Jalan Jenderal Sudirman. Temanku berbisik padaku dan menunjuk sebuah gedung tinggi penuh cahaya lampu persis di depan kami berdiri. Semoga aku bisa pindah kerja di situ ya? Amin. Aku mendoakan dia. Kemudian dia berbalik bertanya padaku, apa impianmu? Aku jawab, tidur nyenyak di kasur empuk kayak Audy hahaha…

Kami berdua tertawa terbahak-bahak membayangkan obrolan kami mengenai masa depan. Oiya saat itu kami berdua masih sama-sama single. Setelah kami puas berlari mengitari GBK, kami bergelantungan di Koantas Bima 102 kembali menuju Petamburan.  

Tuhan, malam ini Engkau berbicara dalam hatiku. Aku telah mengabulkan permintaanmu kan? Berbaring di kasur empuk seperti Audy. Cukup?

Iya Tuhan, cukup. Terima kasih 😊

Selamat malam pembaca.

Leave a comment